Tinjauan Terhadap Gerakan Ingkar Sunah di India, Pakistan dan Mesir

Authors

  • Haifa Hanifah Haifa UIN SGD Bandung

Keywords:

India, Inkarsunah, Mesir, Pakistan

Abstract

India dan Pakistan menjadi tempat lahirnya kembali paham ingkar sunah setelah
sebelumnya sempat menghilang di Irak pada abad klasik, tujuan penulisan ini adalah untuk
membahas bagaimana paham ingkar sunah di India, Pakistan dan Mesir, metode yang digunakan
adalah metode kualitatif, dengan library research, Sir Ahmad Khan dan Ciragh Ali yang diusung
sebagai pelopor kemunculan paham ingkar sunah di India, Pakistan, sedangkan di Mesir lahir
tokoh ingkar sunah yang tak jauh lebih banyak seperti Taufiq Shidqiy, di antara mereka ada yang
diplomatis dalam memandang sunah namun ada juga yang berpandangan ekstrem dan menolak
hadis secara total. Penelitian ini telah mencoba meninjau inkar sunah dari beberapa temuan.
Namun seekstrem apapun, terdapat reaksi berbeda atau menolak sunah secara transmitif dan
kodifikatif yang menurutnya kontradiktif dengan al-Qur’an bukan sunah secara substantif,
karena diantaranya masih mengakui sunah praktis secara mutawatirah sekalipun bersifat
temporer.

References

Akmal. (2015, Januari-Juni). Sayyid Ahmad Khan Reformis Pendidikan Islam di India.

Potensia, 14, 1-18.

al-Nashir, M. H. (2004). Menjawab Mosdernisasi Islam; Membedah Pemikiran Jamaludin

al-Afghani Hingga Islam Liberal. Jakarta: Darul Haq.

al-Suyuthi, J. (1999). Miftah al-Jannah fi al-Ihtijaj bi as-Sunah. Kairo: Darus Salam.

Amin, S. (2018, Juli). Peta Pembaharuan Pemikiran Islam di Dunia. Majalah Ilmu

Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid, 21, 11-30.

Anis, I. (1972). al-Mu'jam al-Wasith. Kairo: Darul Ma'arif.

Arif, S. (2008). Orientalis & Diabolisme Pemikiran. Jakarta: Gema Insani.

asy-Syaukani. (1999). Irsyad al-Fuhul ila Tahaqiq al-Haq min 'Ilmi al-Ushul . Beirut: Dar

asy-Sya'ab al-Ilmiyyah.

Dalimunthe, R. P., Faqih, S. M., & Wahyudi. (2021, Januari-Maret). Kehujjahan Sunah

dalam Wacana Ingkar Sunah Kamal Azmi. Iman dan Spiritualitas, 1, 32-39.

Faris, A. (1994). Mu'jam Maqayish Lughah. Jakarta: Darul Fikr.

Husnan, A. (1995). Gerakan Inkar al-Sunah dan Jawabannya. Jakarta: Media Da'wah.

Jamaluddin, A. (2000). Bahaya Inkar sunah. Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengkajian

Islam.

Khon, A. M. (2011). Pemikiran Modern dalam Sunah. Jakarta: Prenadamedia Group.

Ma'ali, D. Y. (2014, Juli). al-Sunah al-Nabawiyah Antara Pendukung dan Pengingkarnya.

Ushuluddin, XXII, 181-196.

Maulida, A. (2017). Inkarussunah Dari Kalangan Muslim Dalam Lintasan Sejarah. alTadabbur: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir, 128-148.

Najsy. (1989). al-Qur'aniyyin wa Syubuhatuhum Hawla al-Sunah. Thaif: Maktabah alshiddiq.

Nasution, H. (1982). Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta:

Bulan Bintang.

Nur, M. M. (2012). Tipologi Pemikiran Tentang Kewenangan Sunah di Era Modern.

Substantia: Jrnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 146-161.

Poerwadarminta, W. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Shidqi, T. (1907). al-Islam Huwa al-Qur'an Wahdah. Mesir: Maktabah al-Manar.

Sjafril, A. (2013). Islam Liberal 101. Bogor: Afnan Publishing.

Sochimin. (2012). Telaah Pemikiran Hadis Mahmud Abu Rayyah dalam Buku 'Adwa 'ala

al-Sunah al-Muhammadiyyah'. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 9, 271-300.

Sou'ayb, J. (1995). Orientalisme dan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Tim IAIN Sarif Hidayatullah. (1992). Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta.

Ya'qub, A. M. (1995). Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Downloads

Published

2023-06-26