Rekayasa Rekayasa Genetika terhadap Pengendalian Vektor Nyamuk Demam Berdarah
Dalam Perspektif Bioetika
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang menjadi masalah kesehatan utama di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Upaya pengendalian konvensional, seperti penggunaan insektisida, menghadapi tantangan resistensi nyamuk dan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pendekatan inovatif seperti rekayasa genetika pada nyamuk mulai dikembangkan. Teknologi ini mencakup metode seperti Teknik Pejantan Mandul (Sterile Insect Technique, SIT), penyebaran serangga dengan gen dominan mematikan (RIDL), dan penggunaan gen penyandi berbasis CRISPR-Cas9. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji potensi rekayasa genetika dalam pengendalian vektor DBD, serta isu bioetika yang menyertainya. Hasil kajian menunjukkan bahwa rekayasa genetika menawarkan solusi efektif dalam menekan populasi nyamuk dan mengurangi penyebaran DBD. Namun, tantangan operasional, kebutuhan infrastruktur, dan biaya tinggi menjadi hambatan di negara endemik. Selain itu, isu bioetika seperti dampak ekosistem, keadilan sosial, dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, meskipun menjanjikan, penerapan rekayasa genetika dalam pengendalian nyamuk harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang terhadap aspek etis dan social.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fikri Iqlilah Gunawan, Fadhilla, Hilda, Intan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.