Analisis Kritis Terhadap Al-Hakim Al-Naisaburi (Konteks Sosial dan Historis)

Konteks Sosial Dan Historis

Abstract

Abstrak: Imam Al-Hakim al-Naisaburi adalah ulama hadis abad ke-4 Hijriyah yang karyanya, al-Mustadrak, sering dikaji dan diperdebatkan. Konteks sosial dan politik di Naisabur memengaruhi metodologinya dalam menilai hadis, sehingga penting untuk memahami dinamika historis di balik konstruksi ilmiahnya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi hubungan antara konteks sosial-historis dengan pemikiran Imam Al-Hakim, serta menilai kontribusinya terhadap perkembangan kritik hadis. Fokus utamanya adalah bagaimana lingkungan intelektual, politik, dan teologis membentuk pendekatannya dalam mengumpulkan, memverifikasi, dan menyusun hadis. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis historis dan studi pustaka. Data diperoleh dari karya primer seperti al-Mustadrak, serta tafsir dan komentar para ulama. Teknik content analysis, kritik sanad dan matan, serta pendekatan sosiologi pengetahuan diterapkan untuk memahami dinamika otoritas keilmuan dan konstruksi metodologi hadisnya. Penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Imam Al-Hakim sangat dipengaruhi oleh ketegangan mazhab, interaksi dengan penguasa, serta jaringan ulama. Ia kerap dikritik karena longgar dalam menilai hadis, namun kontribusinya tetap signifikan. Pendekatan kritik hadisnya merefleksikan kondisi sosial dan politik masa Dinasti Samaniyah dan Ghaznawiyah. Karya dan metodologi Al-Hakim tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial-historis zamannya. Kritik terhadapnya sebaiknya dipahami secara kontekstual, bukan semata teknis. Penelitian ini menegaskan pentingnya membaca warisan keilmuan klasik dengan pendekatan kritis-hermeneutis agar tidak terjebak pada pembacaan ahistoris terhadap tokoh dan karya tradisional.

Kata Kunci: Hadis; Kritik; Metodologi; Sosial-Historis