INTERTEKSTUAL NADZOM SUNDA DAN SYA’IR ARAB DALAM KITAB IRSYAADUL ‘AWAAM ILA SABIILI AS-SALAAM

Main Article Content

Yola Siti Nurohimah
Nurlinah
Yadi Mardiansyah

Abstract

Penelitian ini membahas persamaan dan perbedaan antara nadzom Sunda dan sya’ir Arab tentang ilmu tashawuf, serta untuk mencari hubungan antara keduanya yang terdapat dalam kitab Irsyaadul ‘Awaam Ila Sabiili As-Salaam karya Muhammad Sudja’i. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif analitik. Metode tersebut dipilih untuk menelaah dan mengkaji data yang terdapat pada kitab Isryaadul ‘Awaam Ila Sabiili As-Salaam karya Muhammad Sudja’I, dengan menggunakan pendekatan Intertekstual. Dari hasil analisis pada nadzom Sunda dan sya’ir Arab dari segi persamaan dan perbedaannya, peneliti menemukan data diantaranya: Dilihat dari persamaannya pertama dari segi tema, tema umum dari seluruh nadzom Sunda dan sya’ir Arab adalah Tashawuf, dengan kandungan yang berbeda diantaranya mengenai tawakkal, zuhud, al-hija’, tazkiyaun nafs, al-haya’, as-shabr, alhikmah wal aadab. Kedua dilihat dari segi tulisan, yaitu menggunakan tulisan Arab. Ketiga, dilihat dari segi lagu dalam pelantunannya. Sedangkan dilihat dari perbedaannya pertama dari segi bahasa, menggunakan bahasa Sunda dan bahasa Arab. Kedua, dilihat dari segi wazan. Ketiga, dilihat dari segi qafiyahnya. Adapun hubungan  historis antara nadzom Sunda dan sya’ir Arab dalam penelitian ini adalah hubungan diakronis, karena antara nadzom Sunda karya Muhammad Sudja’i dan sya’ir Arab karya Abu AL-‘Atahiyah, Abdullah bin Muhammad, Abu AL-Fatah Nasr bin Ibrohim, Imam Syafi’i, Ibnu Qayyim, Abu Thayyib AL-Mutanabi, Abi Tamam, Muhammad bin Bashir Al-Khariji, dan karya Sayyid Abdullah bin Al-‘Alawi AL-Haddad tidak tercipta dalam satu masa. Nadzom Sunda termasuk ke dalam aliran sastra modern, sedangkan sya’ir Arab seluruhnya termasuk ke dalam aliran sastra klasik.

Article Details

Section
Articles