Sanksi Bagi Mucikari Penyedia Praktik Prostitusi Perspektif Hukum Pidana Islam
DOI:
https://doi.org/10.15575/jaa.v2i2.1369Keywords:
Hukum Pidana Islam, mucikari, prostitusiAbstract
Abstrak: Profesi mucikari sebagai penyedia praktik prostitusi merupakan tindakan yang bertentangan dengan norma hukum positif maupun hukum Islam, karena perannya memfasilitasi perbuatan zina dan mengeksploitasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sanksi bagi mucikari dalam perspektif hukum pidana Islam dengan membandingkannya terhadap ketentuan hukum nasional yang berlaku. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode normatif yuridis yang dianalisis secara deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mucikari dalam hukum Islam dapat dikategorikan sebagai pelaku jarimah ta‘zīr yang sanksinya diserahkan pada kebijakan hakim, sementara hukum positif cenderung memberi sanksi ringan yang kurang menimbulkan efek jera. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi analisis normatif Islam dan hukum nasional untuk merumuskan model sanksi yang lebih adil dan efektif. Kontribusi kajian ini diharapkan dapat memperkuat regulasi dan kebijakan hukum dalam menanggulangi praktik prostitusi secara komprehensif.
Kata Kunci: Hukum pidana Islam, mucikari, prostitusi
Abstract: The profession of pimping as a provider of prostitution practices is an act that contradicts both positive law and Islamic law, because its role is to facilitate adultery and exploit human beings. This study aims to analyze the sanctions for pimps in the perspective of Islamic criminal law by comparing them with applicable national law provisions. The research method used is a qualitative approach with a normative juridical method analyzed descriptively and analytically. The results show that pimps in Islamic law can be categorized as perpetrators of jarimah ta'zir, whose sanctions are left to the discretion of the judge, while positive law tends to impose light sanctions that are less effective in deterring crime. The novelty of this research lies in the integration of Islamic normative analysis and national law to formulate a more just and effective model of sanctions. The contribution of this study is expected to strengthen legal regulations and policies in comprehensively combating prostitution.
Keyword: Islamic criminal law, pimping, prostitution
References
A., Putri F. “Penjatuhan Sanksi Pidana Oleh Hakim Terhadap Pelaku Tindak Pidana Praktik Mucikari.” Indonesian Journal Of Criminal Law and Criminology 2, no. 1 (2022). https://journal.umy.ac.id/index.php/ijclc/article/view/15528.
Abdul Qadir Audah. Criminal Law In Islam. Karaci: International Islamic Publisher, 1987.
Abidin, Moch Zainal. “Pidana Bersyarat Perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Dan Fiqh.” Al-Jinayah: Jurnal Hukum Pidana Islam 1, no. 2 (1 Desember 2015): 342–82. https://doi.org/10.15642/aj.2015.1.2.342-382.
Aguido Adri. “Praktik Mucikari Icha, Puluhan Anak Jadi Korban.” Kompas.id, 2023. https://www.kompas.id/Baca/Metro/2023/09/26/Polda-Metro-Jaya-Ungkap-Kasus-Prostitusi-Anak, September 26, 2023.
Asadulloh AL-Faruk. Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.
Asyhadie, Zaeni, dan Arief Rahman. Pengantar Ilmu Hukum. Depok: Raja Grafindo Persada, 2016.
Badruzaman, Dudi. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Fasilitator Perbuatan Zina.” Tahkim (Jurnal Peradaban dan Hukum Islam) 3, no. 2 (2020): 79–94. https://doi.org/10.29313/tahkim.v3i2.6367.
Binahayi Rusidi, dan Nunung Nurwati. “Penanganan Pekerja Seks di Indonesia.” Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 5, no. 3 (Desember 2018): 303–13.
FX Richo Pranomo. “Syarat Yang Harus Dipenuhi Artis Agar Bisa Menjadi PSK Mucikari RA.” Liputan6, 2015. https://www.liputan6.com/News/Read/2230140/Syarat-Yang-Harus-Dipenuhi-Artis-Agar-Bisa-Jadi-Psk-Mucikari-Ra, May 11, 2015.
Galih, Dhea, dan Chepi Ali Firman Zakaria. “Upaya Pemerintah Kota Bandung Dalam Prostitusi Mempekerjakan Anak Di Bawah Umur Terkait Dengan Peraturan Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Orde, Kebersihan Dan Kecantikan Jo. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.” Prosiding Ilmu Hukum 2, no. 2 (2016).
Idami, Zahratul. “Prinsip Pelimpahan Kewenangan Kepada Ulil Amri dalam Penentuan Hukuman Ta’zir, Macamnya dan Tujuannya.” Jurnal Hukum Samudra Keadilan 10, no. 1 (2015): 20–43.
Irfan, Nurul, dan Masyrofah. Fiqh Jinayah. Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2013.
Kementrian Agama RI. AL-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.
M. Nasir Djamil. Anak Bukan untuk Dihukum: Catatan Pembahasan UU Sistem Peradilan Pidana Anak. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.
MA. “Putusan PN TUBAN 78/Pid.B/2021/PN Tbn.” Direktori Putusan, 2021. https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/putusan/zaebb6bf8a2d0d64a24f313032353333.html.
Malik, Abdul, dan Abdul Karim Amrullah (Hamka). Tafsir Al-Azhar Juz’u V. Jakarta: Citra Serumpun Padi, 1983.
Moeljatno. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Muhammad Abu Zahrah. Al-Jarīmah wa al-‘Uqūbah fī al-Fiqh al-Islāmī. Kairo: Dar al-Fikr al-’Arabi, 2013.
Nurul Hidayah. “Prostitusi dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Fiqh Jinayah 5, no. 1 (2020). https://ejournal.iainkediri.ac.id/index.php/jfj/article/view/1511.
Paisol Burlian. Patologi Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Rahmatullah. “Perbandingan Hukum Nasional dan Hukum Islam terhadap Prostitusi.” Jurnal Hukum dan Syariah 7, no. 3 (2021). https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jhs/article/view/24921.
Republik Indonesia. UU RI NO 21 TAHUN 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Pub. L. No. No. 21 (2007).
Siswanto Sunarso. Filsafat Hukum Pidana: Konsep, Dimensi, Dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.
Tim Redaksi BIP. KUHP & KUHAP. Saptono Ra. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2017.
Yusuf Al Qardawi. Pengantar Studi Hadits. Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Mufti Mubarok

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The author whose published manuscript approved the following provisions:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

